Produk

Blog

apa saja masalah dengan plastik biodegradable?

Meningkatnya masalah lingkungan yang terkait dengan plastik konvensional mendorong pengembangan dan adopsi plastik biodegradable yang lebih luas. Bioplastik ini dirancang untuk terurai menjadi senyawa yang tidak berbahaya dalam kondisi tertentu, yang menjanjikan untuk mengurangi polusi plastik. Namun, seiring meluasnya penggunaan plastik biodegradable, serangkaian tantangan dan masalah baru muncul.

 

Dalam artikel ini, kami memberikan studi mendalam tentang masalah yang terkait denganplastik yang dapat terurai secara hayati, yang menunjukkan perlunya pendekatan terpadu untuk mengatasinya secara efektif. Klaim Menyesatkan dan Kesalahpahaman Konsumen: Masalah utama dengan plastik biodegradable terletak pada klaim menyesatkan dan kesalahpahaman konsumen tentang istilah tersebut."dapat terurai secara hayati."Banyak konsumen percaya bahwa plastik biodegradable terurai sempurna dalam waktu singkat, mirip dengan sampah organik.

Dan, biodegradasi adalah proses kompleks yang memerlukan kondisi lingkungan tertentu, seperti suhu, kelembapan, dan paparan mikroorganisme. Dalam kebanyakan kasus, plastik biodegradable perlu diproses di fasilitas pengomposan industri agar terurai sepenuhnya. Menempatkannya di tempat pengomposan rumah atau halaman belakang biasa mungkin tidak menyebabkan penguraian yang diharapkan, yang mengarah pada klaim yang menyesatkan dan pemahaman yang buruk tentang persyaratan pembuangannya.

Kurangnya regulasi yang terstandar: Tantangan utama lainnya dalam penggunaan plastik biodegradable adalah kurangnya regulasi yang terstandar. Saat ini tidak ada definisi atau proses sertifikasi yang diterima secara global untuk bahan label biodegradable. Kurangnya keseragaman ini memungkinkan produsen untuk membuat klaim yang tidak berdasar, yang menyebabkan konsumen percaya bahwa plastik yang mereka gunakan lebihramah lingkungandaripada yang sebenarnya.

Kurangnya transparansi dan akuntabilitas membuat konsumen sulit membuat pilihan yang tepat, dan regulator sulit memantau penggunaan dan pembuangan plastik biodegradable secara efektif. Dampak Lingkungan Terbatas: Meskipun plastik biodegradable bertujuan untuk mengurangi polusi, dampak lingkungannya yang sebenarnya masih belum pasti.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa produksi plastik biodegradable menghasilkan lebih banyak emisi gas rumah kaca daripada plastik konvensional. Selain itu, membuang plastik biodegradable di tempat pembuangan sampah dapat menghasilkan metana, gas rumah kaca yang kuat. Selain itu, beberapa jenis plastik biodegradable dapat melepaskan zat berbahaya selama penguraian, sehingga menimbulkan risiko terhadap kualitas tanah dan air.

1

Oleh karena itu, anggapan bahwa plastik biodegradable selalu menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan perlu dinilai ulang. Tantangan dan kompleksitas daur ulang: Plastik biodegradable menimbulkan tantangan khusus untuk daur ulang. Mencampur plastik biodegradable dengan plastik yang tidak biodegradable selama daur ulang dapat mencemari aliran daur ulang dan mengurangi kualitas bahan daur ulang. Akibatnya, fasilitas daur ulang menghadapi peningkatan biaya dan kompleksitas.

 

Dengan terbatasnya infrastruktur daur ulang yang efisien yang dirancang khusus untuk plastik yang dapat terurai secara hayati, sebagian besar bahan ini masih berakhir di tempat pembuangan sampah, sehingga menghilangkan manfaat lingkungan yang diharapkan. Kurangnya solusi daur ulang yang layak dan dapat ditingkatkan skalanya semakin menghambat efektivitas plastik yang dapat terurai secara hayati sebagai alternatif yang berkelanjutan.

 

3

Nasib plastik biodegradable di lingkungan laut: Meskipun plastik biodegradable dapat terurai dalam kondisi ideal, pembuangan dan dampak potensialnya terhadap lingkungan laut menghadirkan dilema yang berkelanjutan.

Plastik yang berakhir di badan air seperti sungai dan laut dapat mengalami degradasi seiring waktu, tetapi degradasi ini tidak berarti plastik tersebut sepenuhnya tidak berbahaya. Bahkan saat terurai, plastik ini melepaskan bahan kimia berbahaya dan mikroplastik, yang mengancam kehidupan dan ekosistem laut.

Plastik yang dapat terurai secara hayati, jika tidak dikelola dengan benar, dapat memperparah polusi plastik di sektor perairan, sehingga merusak upaya perlindungan lingkungan laut yang rapuh.

Kesimpulan: Plastik yang dapat terurai secara hayati muncul sebagai solusi yang menjanjikan untuk krisis polusi plastik global. Namun, penerapan praktisnya menimbulkan berbagai tantangan dan keterbatasan.

Klaim yang menyesatkan, kesalahpahaman konsumen, kurangnya regulasi yang terstandarisasi, dampak lingkungan yang tidak pasti, kerumitan daur ulang, dan potensi polusi laut yang terus-menerus, semuanya berkontribusi terhadap masalah yang terkait dengan plastik yang dapat terurai secara hayati.

Untuk mengatasi hambatan ini, pendekatan holistik sangat penting. Pendekatan ini harus mencakup pengambilan keputusan yang matang oleh konsumen, regulasi yang kuat dan selaras secara internasional, kemajuan dalam teknologi daur ulang, dan peningkatan transparansi oleh produsen.

 

Pada akhirnya, solusi berkelanjutan terhadap masalah polusi plastik memerlukan pengurangan konsumsi plastik secara keseluruhan dan menggalakkan penggunaan material yang benar-benar ramah lingkungan, alih-alih hanya mengandalkan plastik yang dapat terurai secara hayati.

 

Anda Dapat Menghubungi Kami:Hubungi Kami - MVI ECOPACK Co., Ltd.

E-mail:orders@mvi-ecopack.com

Telepon:+86 0771-3182966


Waktu posting: 07-Jul-2023